Jumat, 07 Desember 2007

Kisah Laba-laba dan kontroversi seputar The Secrets

Malam hari menjelang tanggal 7 desember, sekitar pukul 11.55..kembali menapaki hari yang terus berganti. Menjajaki berbagai peluang yang terjadi dan mencoba menepi ketika tak sanggup berjalan lagi. Aku pria yang memegang garis hidupku sendiri. Yang tak akan kusia2 kan lagi seperti hari yang telah kulalui.

Baru-baru ini aku pergi ke berbagai seminar yang diadakan dalam rangka bedah buku the secrets yang sedang aku pelajari dan terapkan dalam rangka pencapaian jati diri. Pertama kudatangi seminar yang diadakan di gereja Alatea di seputaran jalan magelang. Ternyata banyak sekali pendapat yang pro ataupun kontra yang terus bersimpangan dalam ruangan yang lumayan luas itu. Salah satu pendapat kontra yang aku cermati adalah, bahwa the secrets merupakan sebuah aliran agama baru yang menjadikan alam semesta sebagai tuhan. Itu pula yang kudengar dari perjalananku di gereja St Antonius di kawasan Kota baru. Demikian juga dalam majelis-majelis tabligh yang aku ikuti di seputaran kampus ataupun organisasi kepemudaan islam.

Sungguh suatu ironi menurutku, ketika ada suatu terobosan baru dalam hal pemikiran ataupun pemahaman, banyak sekali orang yang mempermasalahkanya. Entah berupa tudingan ataupun kecaman. Jadi inget dalam satu cerita tentang Aristoteles dan kaki laba-laba. Pernah denger atau baca belum? Aku ceritain aja ya..he2..

Suatu ketika halah, ada seorang murid yang bertanya pada Aristoteles (Aristoteles waktu itu merupakan seorang guru besar yang amat disegani di dunia eropa), murid itu bertanya kepada Aristoteles : wahai guru, berapakah jumlah kaki laba-laba itu? Jawab sang maha guru : oh, kaki laba-laba itu jumlahnya 6.(maap ya eyang sayuni gak kasih tau bahasa aslinya, soalnya bahasa aslinya pake bahasa Yunani gitu..halah). Maka tercapailah suatu pemahaman yang mengamsusikan bahwa kaki laba-laba ada enam. Pendapat tersebut berlaku selama ratusan tahun di dunia, tanpa seorangpun yang mencari tahu kebenarannya. Kemudian ada seorang anak kecil yang menyelidiki, apakah benar kaki laba-laba ada 6, ternyata selidik punya selidik (katro’ banget gak sih kosakatanya?) kaki laba-laba berjumlah 8, langsung saja anak tersebut kaget dan tak percaya. Kemudian anak tersebut mencoba untuk menyelidiki laba-laba yang yang dapat ia temukan, dan ternyata semua kaki laba-laba yang ia temukan berjumlah DELAPAN. Maka gegerlah dunia persilatan eh dunia pendidikan dan ilmu. Banyak sekali kemudian timbul penyelidikan besar-besaran mengenai kaki laba-laba. Dan hasil penyelidikan tersebut memang menghasilkan temuan yang luar biasa. Semua laba-laba yang dapat ditemukan, kakinya berjumlah DELAPAN. Tetapi karena ada dua pihak yang pro kontra akan pendapat Aristoteles tersebut maka timbul dua asumsi. Asumsi yang pertama membenarkan tentang kaki laba-laba berjumlah delapan dan menelurkan kata-kata (Kebodohan Aristoteles dan kaki laba-laba). Dan pihak kedua yang tetap membenarkan aristoteles yang kemudian berpendapat bahwa ketika aristoteles hidup, memang ketika itu kaki laba-laba berjumlah enam akan tetapi karena proses evolusi maka kaki laba-laba bertambah jumlahnya.

Aku sendiri dalam tulisanku ini tidak akan membenarkan salah satu fihak tersebut. Aku kan netral boo’’, bukannya gak punya pendirian tapi masih bimbang dengan pilihan yang aku pilih. Istilahnya cari aman halah..he2. Akan tetapi itu merupakan salah satu contoh dari sekian banyak kasus yang hanya menampilkan sisi dogmatis. Atau kepercayaan yang membabi-buta terhadap sesuatu tanpa dasar ilmu. Kata eyang Sayuni sih stupidly for fanatics (istilahnya salah gak seh?).

Eh iya kemarin aku di kenalin ma didi kepada seorang wanita yang sukses dalam menata hidupnya. Namanya mba’ Nancy, walaupun Cuma lewat telepon tapi aku menemukan dalam kata-kata beliau berbagai macam inspirasi dalam pengalaman hidupnya, mungkin banyak yang bisa aku ambil supaya menjadi salah satu inspirator dalam hidup yang aku jalani.

Banyak sekali inspirator yang aku temui dalam perjalananku ini. Yang bisa menata hati dan pikiranku sehingga mencapai keadaanku yang sekarang ini. Entah itu sesorang musuh bebuyutanku waktu kecil ampe sekarang sampe sahabat terdekatku. Terima kasih kepada mereka, terutama orang-orang yang tidak menyukaiku ataupun memusuhiku. Kalo aku pikir-pikir kan aku banyak dapat keuntungan dari mereka. Aku dikenal orang juga gara-gara mereka. Terima kasih telah menyisihkan waktu kalian karena telah membicarakanku, mencari data-dataku, menyebarkannya kepada orang lain. Kalo kalian punya waktu, bikinin web tentang aku trus blog kalo perlu adakan seminar yang membahas tentang diriku..he2..kata Eyang Sayuni Thanks to become my Marketer with No Compliment !” ” I Get Famous & U Get Nothing “ Huahaha..

Makasih juga buat sahabat-sahabatku yang setia menemani aku dalam suka ataupun duka..hikz2.. jadi inget duka-duka yang telah kita lalui. Kayaknya duka semua ya? (becanda-becanda). Oh iya buat kalian yang belum tahu aku, aku di kasih sebutan sutradara oleh sahabat-sahabatku, soalnya aku yang sering bikin acara dadakan buat sahabat-sahabatku tersebut..halah, julukan yang berlebihan bukan? (BUKAN)..

Tidak ada komentar: